KRITERIA BACAAN ANAK DAN REMAJA
PADA PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan
tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan
meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat
mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan juga bukan hanya menyampaikan keterampilan
yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan
dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan
cepat supaya dapat dikuasai oleh generasi penerus.
Generasi penerus kita adalah tergantung pada anak dan remaja pada zaman
sekarang. Untuk itu kita sebagai pustakawan harus menyesuaikan tingakat bacaan
untuk mereka.
Penyesuaian
bacaan yang di maksud disini adalah penyesuaian tingkatan atau kriteria bacaan
bagi anak dan remaja, misalnya bacaan di sesuaikan dengan tingkatan umur,
berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat informasi yang di sampaikan bahkan
sampai ke tingkat rekreasi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Sehingga dengan
adanya pembagian tingkatan pada bacaan anak dan remaja nantinya akan berefek
pada tingkat kualitas minat baca pada generasi kita. Karena lewat bacaan yang
mereka baca nantinya kan berpengaruh juga pada tingkahlaku dan msa depan yang
akan mereka tempuh.
Banyak
pakar mengatakan bahwa jika perpustakaan di suatu Negara itu baik maka baik
pula Negara itu, sehingga dari ungkapan itu dapat di klarifikasikan bahwa
kwalitas Negara saja dapat dinilai dari efektifitas dan kwalitas perpustakaan
yang ada. Mengapa demikian karena perpustakaan yang berisi berbagai macam
literature/ bacaaan ini semuanya mengandung akan informasi, ilmu pengetahuan,
dan juga kebudayaan yang sangat luar biasa.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah kami ini yang berjudul “ Kriteria Bacaan Anak
dan Remaja pada Perpustakaan ” mempunyai beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.
Apa itu bacaan?
2.
Bagaimana kriteria bacaan anak dan remaja??
1.3 Tujuan
Di dalam pembuatan suatu
makalah / karya ilmiah pasti mempunyai suatu tujuan, adapun tujuan dari makalah
kami yang berjudul “ System Penyeleksian Literature Perpustakaan Pada Tingkat
Fakultas ” adalah sebagai berikut:
1.
Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Literatur Anak dan Remaja.
2.
Untuk mengetahui dan mendalami teori bacaan
3.
Untuk mengetahui kriteria dari bacaan anak dan
remaja
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Bacaan
/ Literatur
Menurut ALA Glosary of Library and information Science (1983) mendefinisikan
bacaan / iterature sebagai berikut:
”Literatur adalah bahan bacaan yang digunakan
dalam berbagai aktifitas baik secara intelektual maupun rekreasi.(1983)”
Sedangkan menurut sulistyo
basuki dalam bukunya pengantar ilmu perpustakaan bahwa
“literature adalah merupakan
dokumen. (1996)”
Sedangkan dalam kamus besar
bahasa Indonesia mengartikan bahwa:
Bacaan adalah (buku,dst)
yang dibaca.
Dari pengetian di atas dapat
di tegaskan bahwa literature/ bacaan dalah suatu bahan bacaan (tentunya berupa
huruf/angka/ gambar) yang dapat di gunakan untuk beraktifitas secara intelek
dan berupa kumpulan tulisan (dokumen/buku).
2.2 anak dan remaja
Berdasarkan pembagian
psikologi perkembangan usia manusia, di golongkan berdasarkan umur sebagai
berikut :
-
bayi lahir-3 tahun
-
balita 4-6 tahun
-
anak 7-12 tahun
-
remaja 13-18 tahun
-
dewasa awal 19-39 tahun
-
dewasa tengah 40-60 tahun
-
dewasa akhir (lansia) 61 tahun-mati
“Anak adalahn merupakan
individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai
dari bayi hingga remaja.”
Sedangkan
menurut Sri Rumini & Siti Sundari menerangkan tenteng remaja dan
mendefinisikannya bahwa:
“Masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun
bagi pria. (2004: 53)”
Dari teori itu dapat di
simpulkan bahwa anak adalah satu peralihan/perubahan dari masa bayi/ balita
sampai pada masa remaja, jika menggunakan umur maka anak adalah manusia yang
berumur dari 7-12tahun. Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari masa anak
anak sampai pada masa dewasa, dan juka menggunakan umur maka remaja adalah
manusia yang berda pada umur 13-18 tahun.
2.3 Perpustakaan
Dalam
bukunya pengentar ilmu perpustakaan Dr. sulistyo basuki telah mendefinisikan
arti dari sebuah perpustakaan, yaitu:
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau
gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk
dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ).
Sedangkan dalam undang undang No. 43 tahun 2007
tentang perpustakaan, pemerintah RI lewat undang undangya menjelaskan arti
sebuah perpustakaan yang berbunyi bahwa:
“Perpustakaan adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. ( pasal 1 ayat 1 UU RI No. 43 Th. 2007
Tentang perpustakaan )”
Dari kedua teori tersebut maka dapat kami
simpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu institusi dengan berupa gedung yang
digunakan untuk menghimpun, menyimpan, mengelola dan menyebarkan informasi baik
dalam bentuk tercetak maupun non cetak untuk di manfaatkan oleh pemustaka
dengan sisterm yang baku berdasarkan ilmu perpustakaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengetian
Menurut “ALA
Glosary of Library and information Science (1983) Literatur adalah bahan
bacaan yang digunakan dalam berbagai aktifitas baik secara intelektual maupun
rekreasi.” Sedangkan dalam KBBI “bacaan merupakaan (buku,dst) yang di baca.”
Dari pengetian di atas dapat
di tegaskan bahwa literature/ bacaan adalah suatu bahan bacaan (tentunya berupa
huruf/angka/ gambar) yang dapat di gunakan untuk beraktifitas secara intelek
dan berupa kumpulan tulisan (dokumen/buku). Bacaan ini sangat banyak sekali
macamnya dari mulai fiksi, komik, buku pelajaran, sejarah, ensiklopedi, buku
teks, dan lain sebagainya. Sehingga dari begitu banyak bacaan dapat di
golongkan dalam criteria bacaan yang ada.
Dari
teori rujukan yang kita pakai teori anak dan remaja dapat disimpulkan bahwa
anak adalah satu peralihan/perubahan dari masa bayi/ balita sampai pada masa
remaja, jika menggunakan umur maka anak adalah manusia yang berumur dari
7-12tahun. Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari masa anak anak sampai
pada masa dewasa, dan juka menggunakan umur maka remaja adalah manusia yang
berda pada umur 13-18 tahun.
Sedangkan perpustakaan seperti yang sudah kita
ketahui bahwa pengertiannya tidak asing lagi bagi kalangan kita pustakawan.
Tetapi alangkah baiknya kalo penulis definisikan secara singkat. Adapun
pengertian perpustakaan adalah suatu institusi dengan berupa gedung yang
digunakan untuk menghimpun, menyimpan, mengelola dan menyebarkan informasi baik
dalam bentuk tercetak maupun non cetak untuk di manfaatkan oleh pemustaka
dengan sisterm yang baku berdasarkan ilmu perpustakaan.
B. Kriteria Bacaan Anak dan Remaja
Dalam
sebuah perpustakaan yang sifatnya untuk melayani masyarakat tentu mempunyai
kriteria dalam memberikan informasi, baik kriteria untuk bacaaan anak, remaja,
dewasa, dan pekerja bahkan untuk masyarakat golongan atas yang berpendidikan
tinggi. untuk itu seorang pustakawan harus mengetahui benar - benar keadaaan
dan ruang lingkup masyarakat yang di layaninya. Seperti istilah yang akhir -
akhir ini sering muncul dalam seminar- seminar bahwa seorang pustakawan harus
mau menjemput bola bukan menunggu bola. Artinya kita sebagai pustakawan harus
mau membujuk, mengarahkan serta membimbing masyarakatnya supaya mereka mau
datang dan menggunakan jasa perpustakaan.
Namun
selain untuk beriklan, membujuk, dan membimbing atau dengan kata lain menjemput
bola. Pustakawan juga harus mempersiap segi internalnya. Antara lain pelayanan,
sarana prasarana, kualitas koleksi dan lainya. Sedangkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan anak dan remaja sebagai generasi penerus kita juga tidak
boleh main - main dalam memberikan layanan kepada mereka terutama pada jenis
bacaan yang dilayangkan untuk mereka. Karena jika salah memberikan bacaan
kepada mereka dampaknya akan berefek pada masa depan anak itu.
Untuk
itu ada beberapa kriteria perpustakaan dalam memberikan dan menghimpun
informasi untuk anak dan remaja. Khususnya untuk perpustakan sekolah sesuai
dengan jenjang anak dan remaja. Adapun kriteria bacaan anak dan remaja yang
seharusnya diadakan adalah sebagai berikut:
1.
Menurut kelompok umur
Menurut tingkatan umur
dari anak dan remaja penggolongan anak
adalah umur 7-12tahun dan remaja umur 13-18 tahun. Jika di definisikan anak
berarti berada pada jenjang kelas 1SD sampai kelas 6SD. Sedangkan umur remaja
berada pada tingkat SMP hingga tingkan SMA. Memang pada jenjang ini sangatlah
rentan akan pengeruh dari dunia luar seperti bacaan yang di baca dan pergaulan
yang di geluti. Adapunkriteria bacaan dari masing – masing jenjang umur anak
dan remaja adalah sebagai berikut:
a.
Anak umur 7-9 tahun sebaiknya di suguhi dengan
bacaan yang sifatnya dasar dan pengenalan huruf, kalimat dan cara membaca
tepat. Karena dalam tahapan ini masih baru mengenal bacaan sehingga perlu
bimbingan khusus dari guru dan orangtua dalam membaca bacaannya yang mungkin
memang masih belumlancar dalam membaca.
b.
Anak umur 10-12 tahun adalah masa perkembangan
anak dan dapat di lihat minat baca pada anak umur ini. Untuk itu adar minat
baca anak tidak turun kriteria pada umur ini sebaiknya banyak di suguhi dengan
bacaan – bacaan religi cerita tentang tokoh agama, cerita cerita fiksi dan bisa
di selingi dengan pendidikan sesuai jenjang pendidikan formalnya.
c.
Remaja umur 13-15 tahun adalah masa anak/ remaja
mulai mengenal dunia luar. Untuk itu sebaiknya kriteria bacaan untuk anak usia
ini bisa diberi materi yang sifatnya persahabatan, ceriata petualangan sehingga
minat baca dari meraka tidak punbah dan terus bertambah. Tak ketinggalan juga
bacaan untuk meraka adalan bacaan pendidikan formal yang di selingi denan
cerita seperti pelajaran matematika dengan bercerita dahulu dan menyisipkan
angka angka pada setiap materinya.
d.
Remaja umur 16-18 tahun adalah adalah masa
remaja duduk di bangku SMA dimana pada masa ini banyak remaja yang mulai salah
mengartikan persahabatan dan akhirnya berlanjut ke jenjang cinta, cinta lokasi.
Untuk kriteria pada usia remaja ini sebaiknya di perbanyak koleksi yang
sifarnya cerita fiksi yang sifatnya religi sehingga para remaja di usia ini
akan lebih mengenal tentang keagaman dan merubah persepsi persahabatan yang
berujung cinta menjadi larangan pada agamanya sehingga di harapkan denga adanya
bacaan yang sifatnya religi remaja kita dapat terkontrol rasa ingintaunya lewat
sinergi positif dari bacaan religi yang meraka baca.
2.
Menurut tingkat edukatif/ pendidikan
Jika di lihat dari segi
edukatif atau pendidikan tentunya kita haru melihat jenjang pendidikan formal
yang anak dan remaja jalani. Sehingga dalam kriteria ini pelu pembagian tingkat
pendidikannya. Adapun kriteria bacaan jika dilihat menurut tingkat edukatif
adalah sebagai berikut:
a.
Anak duduk pada bangku kelas 1-2 Sekolah Dasar
Untuk anak yang duduk
pada bangku SD kelas 1-2 sebaiknya kriteria bacaannya adalah: buku belajar membaca, buku belajar menulis,
buku untuk bimbingan membaca dengan cermat. Selain itu juga buku bku belajar
berhitung, belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian angka
angka dan jumlah angkanya juga harus di sesuaikan dengan kurikulum formal yang
berlaku.
b.
Anak duduk pada bangku kelas 3-6 Sekolah Dasar
Untuk anak yang duduk di
bangku ini sebaiknya di sediakan bacaan yang sifatnya sesuai dengan kurikulum
sekolah sehingga dapat menunjang kegiatan PBM yang mereka geluti dan bisa
koinsentrasi pada materi sekolahnya.seperti:
-
Buku paket matematika, IPS, IPA dan sejenidnya.
-
Buku pintar bahasa inggir, b,. Indonesia, dsj.
-
Dan buku buku kamus ringkas.
c.
Remaja duduk pada tingkat SMP
Begitu juga untuk remaja
pada jenjang SMP sebaiknya baccan yang mengandung pendidikan semestinya di
sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku agar bisa mendukung pengetauannya pada
materi PBM yang mereka geluti.seperti:
-
Buku pintar bah. Ingris
-
Kamus cepat belajar bahasa
-
Buku latihan UAS/UAN
-
LKS, dan buku paket lainnya.
d.
Remaja duduk pada tingkat SMA
Sedangkan kriteria untuk
tingkat SMA sebaiknya disediakan pendidikan yang sifatnya ketrampilan. Kartena
rasa ingin tahu dari remaja di tingkat ini tergolong sangat besar sehingga
harus ada arahan pendidikan ketrampilan khusus pada jenjang ini. Denga kriteria
pendidikan yang mengutamakan ketrampilan diharapkan nanti remaja bisa mempunyai
sifat mandiri dan tanggung jawab pada ssan meraka menginjak usia dewasa. Adapun
contoh bacaan untuk jenjang SMA adalah:
-
Buku paket sekolah
-
Buku Cara praktis belajar Ms. Word
-
Buku latihan UAS/UAN
-
Cara cepat megetik computer dengan 10jari
-
Cara menjari jati diri
-
Cara menghitung cepat dalam ilmu matematika,
dsb.
3.
Menurut tingkat informasi
Untuk kriteria bacaan
anak dan remaja jika dilihat dari segi informasinya dapat di bedakan menurut
jenjang pendidikan formal pula yaitu berdasarkan jenjang SD, SMP, dan jenjang
SMA. Adapun macam kriterianya adalah sebagai berikut:
a.
Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk
anak SD
Untuk informasi pada jenjang SD sebaiknya
bacaan yang bersifat :
-
pendidikan keseharian seperti tata cara makan,
tatacara mandi, tidur, untuk bangun pagi dsb.
-
Yang mengandung informasi tentang cerita tokoh
teladan.
-
Mengandung informasi tentnag cerita
kepahlawanan, dan cerita kemrdekaan.
Diharapkan dengan
informasi yang di berikan ini anak yang msih suka menghayal dapat tertanam
khayalan yang baik dan bersifat berani dan tnggung jawab seperti para tokoh yang
di ceritakan.
b.
Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk
remaja tingkat SMP.
Untuk tingkat SMP
sebaiknya kriteria bacaannya mengandung informasi tentang:
-
Sebaiknya mengandung informasi tentang
pemantapan cita – cita yang meraka cita citakan di saat berada pada jenjang
Sekolah Dasar.
-
Pendalaman cerita kepahlawanan, tentang praktek
untuk menjadi orng teladan.
-
Informasi yang mengutamakan keadilan dan
kejujuran. Agar remaja di jenjang ini tidak terpengaruh jeleknya lingkungan
luar yang masih baru di jalaninya.
c.
Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk
ramaja tingkat SMA.
Sedangkan untuk
informasi pada jenjang SMA bacaanya memoiliki kriteria yang mengandung
informasi tentang:
-
Informasi tentang pendidikan yang terus
berkembang dan persainagan pendidikan yang kiat ketat agar semakin terus
menumbuhkan minat untuk belajar.
-
Pemantapan ketrampilan
-
Informasi tentang ketrampilan yang dapat
memberikan penghasilan dan kemandirian
-
Informasi tentang trend kegiatan positif di zaman
yang sedang berkembang
4.
Menurut tingkat rekreasi
Menurut tingakat
rekreasi bacaan anak dan remaja memiliki kriteria sebagai berikut:
a.
Kriteria bacaan anak
Pada bacaan anak anak
untuk tingkat rekrasinya sebaiknya mengandung akan cerita – cerita tokoh idaman
seperti tokoh kartun yang sifatnya kepahlawanan, cerita si unyil, cerita
dongeng si kancil, dongeng timun mas, dan dongeng lainnya yang sifatnya member
pemikiran positif pada anak anak.
b.
Kriteria bacaan remaja jenjang SMP
Untuk kriteria tingakt
sms bacaan yang sifarnya rekreatif sebaiknya di taru bacaan tentang sejarah
kepahlawanan, cerita kemerdekaan, dongeng maling kundang, dongeng gunung
tangkuban perahu, danau toba. Sehingga meraka dapat memetik hikmah dari apa
yang di baca dan dapat menjadi media rekreasi bagi remaja di timgkat SMP.
c.
Kriteria bacaan remaja pada jenjang SMA.
Untuk kriteria bacaan
yang bersifat rekreatif untuk kalangan remaja tingkat SMA sangat sulit di
sediakan karena jarangnya bahan pustaka yang ada dan kebanyakan anak remaja
yang duduk di bangku ini lebih suka bacaan novel, cerpen dan majalah, bahkan
tabloid - tabloid remaja yang sudah membahas masalah dewasa. Untuk itu kriteria
yang seharusnya ada untuk bacaan remaja tingkat ini adalah Cerita remaja yang
bersifat religi dan pepahlawanan. Bukan cerita novel percintaan. Contoh bacaan
yang bersifat rekreasi buat remaja ini, misalnya: buku yang berjudul habis
gelap terbitlah terang karya dari R.A. Kartini, dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bacaan adalah suatu bahan
bacaan (tentunya berupa huruf/angka/ gambar) yang dapat di gunakan untuk
beraktifitas secara intelek dan berupa kumpulan tulisan (dokumen/buku). Bacaan
ini sangat banyak sekali macamnya dari mulai fiksi, komik, buku pelajaran, sejarah,
ensiklopedi, buku teks, dan lain sebagainya. Sehingga dari begitu banyak bacaan
dapat di golongkan dalam criteria bacaan yang ada. Untuk itu perpustakaan harus
pitar pintar memilih bacaan untuk anak dan remaja agar dapat memberikan efek
positif dari apa yang di layankan oleh perpustakaan atas bacaan yang
disediakan.
kriteria bacaan anak dan
remaja dapat di golongkan menjadi beberapa kriteria antaralain: 1. kriteria
bacaan anak dan remaja berdasarkan tingkat umur.; 2. Kriteria bacaan anak dan
remaja berdasarkan tingkat edukatif / pendidikan.; 3. Kriteria bacaan anak dan
remaja berdasarka tingkat informasi yang di kandung.; 4. Kriteria bacaan anak
dan remaja berdasarkan tipe rekreasi dari bacaan.
2. Saran
Sebagai
pustakawan yang melayani pemustaka usia anak dan remaja sebaiknya
mempertimbangkan secara matang atas pengadaan danpenghimpunan bahan bacaan/
pustaka di perpustakaan. Sehingga anak dan remaja akan mendapatkan informasi
sesuai dengan tingkat kebutuhan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Kajian ilmu
perpustakaan: Literatur primer, sekunder dan tersier/ Oleh: gatot subrata,
s.kom,-- Malang: Universitas Negeri Malang, (sa).
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1993.
iv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar