Kehilangan pasword admin pada sebuah aplikasi adalah hal yang sangat menegangkan, terlebih di saat pimpinan datang mengecek pekerjaan kita sebagai pustakawan. lupa pasword admin bagaimana bisa login??
tentunya bisa jika kita tahu fungsi tabel pada Phpmyadmin pada instalasi sofware senayan. berikut caranya agar pustakawan dapat menjalankan lagi aplikasi perpustakan (Senayan Library Manajemen Sistem).
1. buka Phpmyadmin jika anda menggunakan psenayan lewat http//localhost/pma kemudian masuk dengan username root dan pasword psenayan. kalo anda menggunakan senayan biasa dg aplikasi xampp maka ke http:localhost/phpmyadmin.
2. buka tabel databesnya yang di berinama senayandb (jika nama database masih belum di rubah). tabel database yang anda gunakan biasanya besara di sebelah kiri. (gambar)
3. cari tabel dengan nama "user" pada tabel ini berisi username dan password yang di gunakan untuk melakukan sigin /masuk pada admin aplikasi senayan. (gambar)
4. cara mengganti paswordnya ada di sini. anda klik tabel user, maka akan muncul daftar username yang di miliki oleh aplikasi senayan (gambar). selanjutnya cari gambar pena (edit) pada username name admin (bernilai1)
5. setelah muncul tabel dg nama user_id, username, realname, password, dst. selanjutnya anda ubah pada tabel bernama password pada kolom function masih kosong dan pada value berisikan huruf dan angka tidak beraturan. disinilah letak pergantian pswordnya.
6. pada kolom function klik pada anak panah yg ada dan pilih "MD5" sendangkan pada kolom value yg tadinya berisi angka dan huruf tidak beraturan (21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3) silahkan ganti dengan tulisan admin (untuk pasword login ke aplikasi senayan).
7. langkah terakhir klik tulisan "go" di bawah tabel yang telah di edit.
8. beres tnggal login dengan pasword baru sesuai yang anda tulis pada kolom value tadi....
selamat mencoba....semoga kesuksesan hadir untuk kita semua......amin....
Mau atikel lainnya?? klik disini
Artikel Perpustakaan
seperti halnya perpustakaan, pustaka_ku adalah salah satu blog yang berbagi akan ilmu pengetauan. namun penulis dalam blog ini akan lebih mengfokuskan akan informasi yang berhubungan dengan dunia pustakawan atau tentang ilmu perpustakaan. karena punulis masih dalam tahap proses pendidikan mohon kesediaan dari para pustakawan untuk memberi komentar/saran dan kritiknya yang sifatnya membangun untuk meningkatkan kualitas tulisan saya. terimakasih. by khasan
Sabtu, 15 September 2012
Selasa, 11 September 2012
UANG ADALAH RAJA??
Banyak
orang menganggap Uang adalah segala-galanya kalau ada uang kita semua bisa
membeli apa saja yang kita mau. Bahkan ada pepatah mengatakan uang adalah raja megapa bisa dikatakan
demikian?? Kalo saya menafsirkan bahwa dijaman sekarang ini tanpa adanya uang
kita tidak bisa mendapatkan apa – apa (maksudnya barang yang biasanya dijual
pedagang hanya bisa kita dapatkan dengan adanya uang. Dan sebaliknya apabila kita
mempunyai uang kita akan bisa mendapatkan segala uang kita mau, barang
berharga, intan, berlian, baju, rumah,atau bahkan keperawanan seorang gadis di jaman sekarang inipun bisa di beli
dengan uang.
Orang
berlomba-lomba untuk dapat mendapatkan uang, bahkan demi uang mau mengorbankan
hal yang tidak sepantasnya di lakukan. Demi gengsi untuk membeli baju rela
mencuri uang teman, demi di anggap baik sama pacar mau ngerampok buat blin hp
si dia, demi mendapatkan mobil biar keren berangkat kerja rela korupsi di
kantor, demi sebuah heroin, ganja dan teman temannya rela membunuh keluarga
biar bisa jual rumah untuk mendapatka fly n fun (kata orang).
Apakah
anda seperti hal di atas demi uang dan dunia??saya yakin anda tidak termasuk
orang yang seperti itu karena hal tersebut sangat tidak terpuji dan bukan hal
yang akan buat kalian semua bahagia, dan menjadi orang yang sempurna. Tapi akan
jadi orang yang sangat terpuruk dan menderita bahkan orang yang paling merugi
di dunia ini.
Uang
secara nafsu belaka memang benar bisa dikatakan, Uang adalah raja bahkan mungkin orang berfikir di zaman sekarang
tanpa uang kita tak akan bisa hidup. Salah jika anda juga berfikir demikian.
Coba anda fikir dengan baik dan renungkanlah. Apakah kebahagiaan, kesehatan, keluarga, bapak, ibu, iman, dan nyawa
bisa di beli dengan uang?? Tentunya anda memiliki jawaban yang lebih tepat.
Dengan
melihat sedikit coretan diatas mungkin kebanyakan orang menganggap demikian,
tapi jika kita syukuri yang ada, mencari dengan cara yang halal, mau saling
berbagi dengan orang yang membutuhkan. insyaAllah walau uang kita sedikit
tetapi cukup. Kebahagiaan akan kita rasakan, kenikmatan hidup di dunia akan
lebih bermakna dan tentunya InsyaAllah kita termasuk menjadi orang yang
beruntung di dunia dan di alkhirat.
Automasi Perpustakaan
Banyak
orang tahu akan perpustakaan, banyak orang paham akan perpustakaan, banyak
orang bilang sudah memanfaatkan perpustakaan (dulu waktu sekolah), banyak yang
bilang buat apa datang ke perpustakaan,
Bahkan ada mahasiswa perpusakaan aja belum pernah masuk ke perpustakaan tapi
bilang saya saya calon pustakawan. Sungguh sungguh miris membacanya. Tapi menurut
begitulah realita yang ada, bahkan perpustakaan tidak jarang hanya di jadikan
sebagai tempat membaca Koran gratis (bagi beberapa orang).
Perpustakaan
berasal dari kata pustaka, yang
berarti kitab, buku. Kemudian di beri awalan per- dan akhiran –an
sehingga menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti 1. kumpulan
buku-buku bacaan. 2. Bibliotek, dan 3. Buku-buku kesusasteraan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia; 2005:912).
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, “Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau
gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk
dijual” (1991:3).
Automasi
perpustakaan terdiri dari dua suku kata yaitu automasi dan perpustakaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “otomasi
juga di sebut otomatis adalah secara otomat atau bekerja sendiri.; dengan sendirinya”.
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, “Automasi perpustakaan adalah salah satu
aspek pemanfaatan teknologi informasi
untuk kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan pengatalogan hingga ke jasa
pelayanan informasi bagi pembaca. Atau sering juga disebut dengan istilah
komputerisasi perpustakaan” (1995: 96). Sedangkan
dalam tulisannya tentang otomasi perpustakaan Harmawan, menjelaskan “Sistem Otomasi Perpustakaan atau Library Automation System adalah software yang beroperasi berdasarkan
pangkalan data untuk mengotomasikan kegiatan perpustakaan”
(2008:1).
Namun
secara singkat otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan media teknologi
informasi (komputer) dalam kegiatan perpustakaan dengan bantuan software automasi pengolah basis data
perpustakaan. Adapun contoh software automasi perpustakaan sekarang banyak yang
gratis. Dapat anda download di sini
ingin melihat artikel lainnya di
http://khasanboement.wordpress.com
Senin, 20 Februari 2012
PERAN TATA RUANG DALAM PENGATURAN RUANG PERPUSTAKAAN LEMBAGA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN
PERAN TATA RUANG DALAM PENGATURAN
RUANG PERPUSTAKAAN LEMBAGA UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang
Perpustakaan sesuai dengan fungsinya merupakan
pusat informasi yang sangat berpengaruh bagi peningkatan kualitas pendidikan
sumber daya manusia di lingkungan sekitar. Perpustakaan merupakan salah satu
badan pemerintah yang mendukung tingkat pendidikan dan sebagai salah satu
lembaga informasi yang di gnakan sebagai tempat menggali potensi diri melalui
membaca dan sarana rekreasi.
Perpustakaan mengoptimalkan layanan pada empat hal yaitu, sarana
kegiatan pembelajaran, sarana informasi, sarana penelitian, dan sarana
rekreasi.
Namun ke empat layanan itu tidak akan dapat
berjalan dengan baik jika penataan ruangan tidak bersih, indah, aman, dan
nyaman. Karena ruangan yang tidak nyaman akan membuat para pemustaka bisa bosan
untuk dan enggan untuk berada di dalam ruang perpustakaan. Keadaan ruangan yang
kotor juga bisa mengakibatkan rasa malas untuk masuk ruangan apalagi untuk
membaca buku yang jelas – jelas butuh akan ketenangan kenyamanan dan
konsentrasi dari pemustaka.
Untuk itu kegiatan penataan ruang perpustakaan
sangatlah penting untuk di lakukan. Salah satu untuk membuat ruangan manjadi
bersih, indah, tertata rapi, aman dan terasa nyaman. Selain itu dengan ruangan
yang aman dan nyaman tentunya akan meningkatkan kwalitas layanan perpustakaan
dan para pemustaka akan betah dan mau berkunjung lagi ke perpustakaan. Seperti
halnya supermarket lebih aman, dan nyaman lebih banyak peminatnya dari pada
pasar tradisional yang bau akan sayuran dan daging yang tidak di paket dengan
indah. Walau harganya lebih mahal tetapi dengan polesan penataan yang bagus dan
berkwalitas super market modern lebih diminati public. Untuk itu perpustakaan
lembaga yang berisi orang orang cerdas, dan berpendidikan juga harus di lakukan
penataan ruangan yang serius agar kwalitas layanannya semakin baik,. Dan di
harapakan pula statistic penggunanya juga akan anik serta tingkat SDMnya pula.
1.2.
Rumusan
Masalah
Makalah kami ini yang berjudul
“Peran Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang Perpustakaan Lembaga Untuk
Meningkatkan Kualitas Layanan” mempunyai
beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.
Apa itu Tata ruang perpustakaan lembaga?
2.
Apa saja
yang di butuhkan dalam Tata Ruang Perpustakaan?
3.
Bagaimana peran
tata ruang dalam pengaturan ruang perpustakaan lembaga untuk meningkatkan kwalitas layanan?
1.3.
Tujuan
Di dalam pembuatan makalah saya ini
mempunyai beberapa tujuan, adapun tujuan
dari makalah saya yang berjudul “Peran Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang
Perpustakaan Lembaga Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan” adalah sebagai
berikut:
1.
Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan.
2.
Untuk mengetahui maksud dari tata ruang
perpustakaan lembaga.
3.
Untuk mencari tahu hal yang di butuhkan dalam tataruang
perpustakaan.
4.
Untuk mengetahui peran tata ruang dalam
pengaturan ruang perpustakaan lembaga untuk
meningkatkan kwalitas layanan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Perpustakaan
Perpustakaan
adalah merupakan hal yang penting untuk diadakan dan di perhatikan secara
khusus karena melihat fungsi dan isinya. Namun untuk memperkuat teori tentang
perpustakaan ada bebrapa pakar yang mendefinisikan perpustakaan. Salah satunya
menurut sulistyo basuki yang mendefinisikan bahwa,
“Perpustakaan
adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang
digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ). “
Sedangkan
menurut UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan pasal 1 ayat 1 menjelaskan
bahwa
“Perpustakaan
adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. ( pasal 1 ayat 1 UU RI No. 43 Th. 2007
Tentang perpustakaan )”
Namun lain lagi untuk perpustakaan khusus seperti
perpustakaan lembaga, karena dalam UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan
pasal 1 ayat 7 juga telah di jelas kan bahwa,
“Perpustakaan
khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di
lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan,
keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain. ( pasal 1 ayat 7 UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan )”
Dari
segitu banyak teori akan perpustakaan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
perpustakaan lembaga adalah sebuah institusi / organisasi perpustakaan yang
memberikan pelayanan dan bertugas untuk melayani pemustaka di kalangan lembaga
serta yang bertanggung jawab atas kegiatannya adalah pimpinan lembaga.
2.2. Tata Ruang
Banyak pakar juga mengatikan tata ruang yang memang terdiri
dari dua suku kata namun penulis hanya sekilas untuk melihat definisi ini, kare
memang sudang jelas dalam UU kita yang menjelaskan bahwa,
Tata
berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan “Ruang adalah suatu wadah yang
meliputi ruang daratan, ruang lautan, ruang udara sebagai suatu kesatuan
wilayah tempat manusia dan makhluk lainya hidup dan melakukan kegiatan serta
memelihara kelangsungan hidup.”(UU No. 24
Th.1992).
Jadi menurut kesimpulan penulis, tata ruang adalah segala
sesuatu yang berada dalam ruangan yang di bua dan, diatur sebagai wadah dalam
suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan.
2.3 Layanan
& kualitas
Seperti
ilmu lain banyak ahli yang mendefinisikan arti layanan. Namun penulis merujuk
pada pengertian menurut A.B. Susanto & Himawan Wijanarko yang
mendefinisikan bahwa,
“Layanan
merupakan pengantar bagi aliran nilai tambah yang akan disampaikan kepada
pelanggan, sampai nilai tambah itu dapat memenuhi kebutuhan atau harapan
konsumen. (A.B. Susanto & Himawan Wijanarko)”
Sedangkan
menurut Eko Suhartanto tentang layanan telah di jelaskan bahwa,
“Layanan
merupakan visualisasi dan perwujudan dari peluang yang memungkinkan apa yang
kita rasakan sebagai peluang bisa turut dinimati orang lain. (Eko Suhartanto).”
Begitu juga dengan kwalitas, yang telah di
definikan menjadisesuatu hal yang lebih luas yaitu,,
“kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang
dikemukakan Davis menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek
akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas
proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa
yang berkualitas tanpa melalui manusia dan produk yang berkualitas. (Davis dalam Yamit; 2004 : 8 ).”
Sedangkan
menurut “Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:10) menjelaskan bahwa kualitas
merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.”
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Pengertian
Tata
berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan Gedung atau ruangan perpustakaan
adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah
perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent,
terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari
sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil
disebut ruangan perpustakaan.
Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di
buat dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan
adalah arti dari tata ruang. Sedangkan Tataruang Perpustakaan Lembaga adalah
usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan lembaga dengan
sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman
dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan.
Sedangkan kualitas layanan dilihat dari peran
tata ruang perpustakaan lembaga adalah tingkat kondisi ruangan perpustakaan
untuk mendukung kegiatan jasa perpustakaan lembaga untuk memenuhi atau melebihi
yang di harapkan publik.
3.2.
Hal Yang Di Butuhkan Dalam Kegiatan Tata Ruang
Perpustakaan Lembaga
Dalam melakukan tata
ruang perpustakaan banyak hal yang di butuhkan, agar dalam melakukan tata ruang
dapat tertata dengan baik dan sempurna. Sebelum melakukan tata ruang
perpustakaan perlu kita ketahui bersama bahwa penataan ruangan adalah hal yang
mutlak perlu di lakukan oleh pustakawan agar ruang kerja dan ruang layanan
perpustakaan dapat tercipta suasana yang rapi, bersih, indah dan nyaman, serta
dapat meningkatkan kwalitas dari jasa layanan yang kita sediakan. Sehingga
dengan kenyamanan dari ruangan perpustakaan dapat memberi efek kepada para
pemakai perpustakaan agar merasa betah dan mau datang lagi ke perpustakaan.
Adapun hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan tata ruang perpustakaan adalah seperti di
bawah ini:
a.
Letak Ruangan
Sebelum melakukan panataan ruangan dengan
tentu di perhatikan dahulu letak ruang perpustakaa lembaga. Karena letak
ruangan perpustakaan harus stratis dan mudah di jangkau oleh para pegawi
lembaga. Apalagi perpustakaan lembaga melayani orang – orang penting yang punya
banyak kesibukan. Untuk itu letak ruangan harus pada jalur lalulintas kegiatan
lembaga yang strategis, bukan terletak di belakang samping gudang/toilet.
Berikut rancangan letak ruangan
Perpustakaan yang strategis untuk di dirikannya ruang perpustakaan lembaga:
b.
Bentuk Ruang
Sebelum menata ruangan perlu di ketahui
bahwa bentuk ruang yang paling efektif adalah ruangan yang berbentuk bujur
sangkar. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena ruang berbentuk bujur
sangkar, merupakan ruang yang paling
mudah dan fleksibel dalam pengaturan perabot apalagi bila rak buku yang
dimiliki banyak dan lalu lintas pengunjung yang ramai. Selain itu bentuk ini
juga paling mudah dan baik untuk pengaturan penerangan, karena bentuknya yang
tidak tertutup tembok.
Untuk itu ruang perpustakaan pada lembaga
yang saya rancang ini juga berbentuk bujur sangkar. Dan bisa di lihat pada
gambar letak ruangan dan bentuk ruangan dari masing – masing ruangan yang ada
di lembaga.
c.
Tata Ruang
Merencanakan tata ruang harus di dasari dengan hubungan
antar ruang yang dipandang dari segi efisiensi, alur kerja, mutu layanan,
keamanan dan pengawasan. Penempatan perabotan perpustakaan diletakkan sesuai
dengan fungsi dan berdasarkan pembagian ruang diperpustakaan sebagai contoh :
-
lobi lemari penitipan barang, papan pengumuman
dan pameran, kursi tamu, meja dan kursi petugas
-
ruang peminjaman meja dan kursi sirkulasi,
kereta buku, lemari arsip, laci-laci kartu pengguna, jika sudah otomosi maka
computer , bacode reader dan kursi petugas.
-
ruang koleksi buku rak buku baik dari satu sisi
atau dua sisi, kereta buku, tangga beroda
-
ruang baca meja kursi baca kelompok, perorangan
( studi karel) dan meja kamus
-
ruang administrasi meja kursi petugas, lemari
arsip, mesin ketik, komputer, telpon, kereta buku, lemari buku dsb.
Pada perpustakaan lembaga kali ini saya sebagai
penulis akan membuat tata ruang perpustakaan lembaga agar kualitas layanan
dapat meningkat. Adapun denah tataruang yang sekiranya dapat meningkatkan
layanan perpustakan dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
d.
Penerangan, Ventilasi, Perabot Serta
Pengamanan
Untuk penerangan pada ruang perpustakaan lembaga ini butuh
sekitar 6 lampu, dan tidak menggunakan ventilasi untuk penyejuk ruangan tetapi
menggunakan AC, selain itu perabot juga di adakan dengan perabotan yang nyaman
dan berkulitas agar kualitas pelayanan juga akan lebih bagus. Namun untuk
standar perpustakaan biasa bisa menggunakan hal sebagai berikut:
a) penerangan
Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi
penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara menghindari sinar matahari langsungserta memilih jenis yang dapat
memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan, misalnya :
-
lampu pijar : memberikan cahaya setempat
-
lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang
merata
-
lampu sorot ; memberi cahaya yang terfokus pada
obyek tertentu
b)
Ventilasi
Ventilasi dalam
perpustakaan harus diperhatikan karena selain untuk kenyamanan petugas dan
pengguna ventilasi juga diperlukan untuk bahan pustaka. Ada 2 macam sistem
ventilasi :
o
Ventilasi pasif .
o
Ventilasi aktif
c)
Perabot
Perabot
disini adalah kursi dan meja baca pemustaka. Karena perpustakaan lembaga berisi
SDM yang kelas menengah keatas, dan sudah biasa di manjakan dengan fasilitas
rumah mereka, perpustakaanya juga harus di sesuaikan dengan tipe SDM yang ada.
Untuk meja baca sebaiknya gunakan meja baca yang simple namun santai dan tidak
terlalu formal sepaerti perpustakaan pada umumnya. Sedangkan untuk kursi
pemustaka carilah kursi kerja berputar yang berroda, agar pemakai di manjakan
dengan kenyamanannya, sehingga para pemustaka akan sangat nyaman dan merasa
santai saat membaca di perpustakaan.
d)
Pengamanan
Untuk menjaga keamanan perpustakaan perlu
antisipasi bila terjadi sesuatu seperti kebakaran, bencana alam, hama dll.
-
Kebakaran Penempatan jalam darurat kearah luar
pada tempat-tempat strategis yang mudah dicapai Pemilihan bahan bangunan yang
tidak mudah terbakar Penyediakan alat-alat pemadam kebakaran Alat pendeteksi
kebakaran ( alarm sistem)
-
Gempa bumi, angin topan, air hujan, banjir dan
petir Perencanaan ketinggian permukaan lantai dasar lebih tinggi dari pada
tanah disekitar bangunan Sistem drainasi pembuangan air hujan jangan
menimbulkan genangan pada halaman perpustakaan Perencanaan bangunan tahan gempa
Memasang system penangkal petir terutama pada bangunan bertingkat
-
Hama Pemilihan bangunan yang tahan hama Mengurangi
celah-celah kecil pada bangunan yang dapat dijadikan rumah tikus Memberikan
suntikan anti rayap disekeliling bangunan
-
Pencurian bahan pustaka Sistem perencanaan satu
pintu keluar masuk Peletakan lubang/jendela untuk ventilasi dilakukan pada
tempat yang sullit dijangkau
e.
Penggunaan Rambu-Rambu
Rambu-rambu dalam perpustakaan selain untuk
memperindah ruangan juga membantu pengguna menemukan dan memanfaatkan koleksi
dan fasilitas perpustakaan secara maksimal. Rambu-rambu dibuat dalam bentuk
tulisan, simbol ataupun gambar. Contoh rambu di dalam perpustakaan seperti
simbol atau tulisan “ meja informasi”, “ Penitipan Barang “, ‘ Harap Tenang”
atau “Dilarang merokok”. Dalam mendesain rambu di perpustakaan perlu
memperhatikan huruf, hendaknya huruf yang sederhana mudah dibaca dari jauh
dengan ukuran yang proposional. Kata-kata yang digunakan juga harus yang
singkat lugas, informasi secukupnya dan konsisten. Di dalam penempatan
ramburambu perpustakaan biasanya menggunakan metode digantung diplafon diatara
rak, ditempel didinding atau perabot, ditempatkan berdiri diatas lantai atau
perabot perpustakaan.
Untuk lebih meningkatkan layanan kenyamanan dan
keindahan perpustakaaan lembaga alangkah baiknya rambu rambu ini di buatkan
dengan ukuran dan kaligrafi dan di bingkai dengan indah sehingga akan menambah
kecantikan pandangan dan membuat nyaman jika di baca.
3.3.
Peran
Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang Perpustakaan Lembaga Untuk Meningkatkan Kwalitas Layanan
Setelah kita lihat hal yang perlu di perhatika
dan ruang lingkup dari tata ruang perpustakaan, khususnya untuk perpustakaan
lembaga maka dapat kami simpulkan bahwaq peran tata ruang perpustakaan untuk
meningkatkan jasa layanan perpustakaan sangatlah berperan. Coba anda bayangkan
jika rumah anda indah bersih dan tertata rapi bagi man pendapat saudara?? Tentu
akan betah dan nyaman tinggal di rumah. Begitu pula dengan perpustakaan apabila
tata ruangannya indah maka pemakai akan menikmati layanan ruangan yang nyaman
indah dan membuat betah untuk berlama lama berada di perpustakaan.
Dari situ juga terlihat bahwa layana
perpustakaan yang paling utama di nikmati adalah jasa penataan ruangan dan
suasana ruangan. Karena pemakai sebelum menikmati layanan iniformasi dan yang
lainnya pertama yang di suguhkan adalah letak ruangannya. Dari pintu masuk,
layanan, sampai keluar pemakai akan selalu menikmati jasa tata ruang.
Maka dari itu dapat di rincikan peran tata ruang
dalam meningkatkan jasa layanan perpustakaan lembaga khususnya pengaturan
ruangannya adalah sebagai berikut:
1.
Memberi kesan nyaman saat masuk dan akan
menggunakan layanan lain di perpustakaan saat memasuki perpustakaan.
2.
Pemustaka akan merasa betah dengan keindahan dan
kerapian penataan ruangan, sehingga memudahkan pemustaka dalam mencari bahan
pustaka yang akan di manfaaatkan pada rak buku.
3.
Mendukung kemudahan dalam pencarian bahan
pustaka dena penataan rak yang tapat dan sistematik.
4.
Mempermudah pemustaka menggunakan layanan OPAC
karena penataanya berada di paling depan.
5.
Dengan penataan penerangan yang baik akan
meningkatkan layanan membaca di tempat karena terangnya ruangan.
6.
Dengan penataan AC / penyejuk lainnya dapat
menyihir pemustaka untuk tetap diam dan membaca di perpustakaan.
7.
Peran yang paling utama dati penataan ruangan
adalah membuat semua layanan yang ada/ di sediankan di perpustakaan ikut
meningkat karena kualitas penataan ruangan yang baik akan membawa manfaat yang
baik pula untuk kegiatan lainnya. Seperti : meningkatkan kenyaman pengunjung
dan menarik minat pengunjung datang, meningkatkan kinerja para pegawainya
sehingga akan meningkatkan output layana perpustakaan.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tata ruang adalah Segala sesuatu yang berada
dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam
melakukan kegiatan. Sedangkan Tataruang Perpustakaan Lembaga adalah usaha untuk
mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan lembaga dengan sedemikian rupa
sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi
para petugas dan pemakai perpustakaan. Jadi kualitas layanan dilihat dari peran
tata ruang perpustakaan lembaga adalah tingkat kondisi ruangan perpustakaan
untuk mendukung kegiatan jasa perpustakaan lembaga untuk memenuhi atau melebihi
yang di harapkan publik.
Adapun hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan tata ruang perpustakaan adalah: 1. Letak
Ruangan,; 2. Bentuk Ruang,; 3. Tata Ruang,; 4. Penerangan, Ventilasi, Perabot
Serta Pengamanan,; 5. Penggunaan Rambu-Rambu. Dengan adanya penataan semua hal
ini maka akan meningkatkan kualitas dari layana perpustakaan. Karana ruang
adalah unsure utama dari terbentuknya sebuah perpustakaan. Tanpa danya ruangan
maka perpustakaan tidak akan dapat terwujud.
Begitu juga peran tata ruanga denga pengaturan
ruangannya dalam neningkatkan kualitas layana perpustakaan lembaga sangat
berperan karena denga penataan yang baik dapat membuat semua layanan yang ada/
di sediankan di perpustakaan ikut meningkat karena kualitas penataan ruangan
yang baik akan membawa manfaat yang baik pula untuk kegiatan lainnya. Seperti :
meningkatkan kenyaman pengunjung dan menarik minat pengunjung datang,
meningkatkan kinerja para pegawainya sehingga akan meningkatkan output layana
perpustakaan.
2. Saran
Untuk itu para pustakawan khususnya yang
bekerja di perpustakaan lembaga sebaiknya perhatika pula tata ruangnya, karena
tata ruang yang baik juga akan memberikan efek pada yang baik pada kuaitas
layana perpustakaan. Jangan menyepelekan tata ruang karena sega susuatunya
apabila tidak di tata maka tidak akan berjalan sesuai denga harapan. Apapun
itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Diklat Pengelola
Perpustakaan MTs. Depag Prov. Jatim Surabaya, 1-10 November 2006 & telah
diterbitkan pada Mimbar Pustaka Jatim No 01/Th.I/Januari-Maret 2007. Edited by
Alif.
Perpustakaan dan
masyarakat. Sutarno NS. Ed. Rev. .-- Jakarta: Sagung seto, 2006.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Undang – undang republic Indonesia nomor 23 tahun 2007. - -
tentang Perpustakaan.
Langganan:
Postingan (Atom)