Sabtu, 15 September 2012

Lupa Pasword Admin Pada Sistem Automasi Perpustakaan Senayan

Kehilangan pasword admin pada sebuah aplikasi adalah hal yang sangat menegangkan, terlebih di saat pimpinan datang mengecek pekerjaan kita sebagai pustakawan. lupa pasword admin bagaimana bisa login??
tentunya bisa jika kita tahu fungsi tabel pada Phpmyadmin pada instalasi sofware senayan. berikut caranya agar pustakawan dapat menjalankan lagi aplikasi perpustakan (Senayan Library Manajemen Sistem).
1. buka Phpmyadmin jika anda menggunakan psenayan lewat http//localhost/pma kemudian masuk dengan username root dan pasword psenayan. kalo anda menggunakan senayan biasa dg aplikasi xampp maka ke http:localhost/phpmyadmin.
2. buka tabel databesnya yang di berinama senayandb (jika nama database masih belum di rubah). tabel database yang anda gunakan biasanya besara di sebelah kiri. (gambar)
3. cari tabel dengan nama "user" pada tabel ini berisi username dan password yang di gunakan untuk melakukan sigin /masuk pada admin aplikasi senayan.  (gambar)
4. cara mengganti paswordnya ada di sini. anda klik tabel user, maka akan muncul daftar username yang di miliki oleh aplikasi senayan (gambar). selanjutnya cari gambar pena (edit) pada username name admin (bernilai1)
5. setelah muncul tabel dg nama user_id, username, realname, password, dst. selanjutnya anda ubah pada tabel bernama password pada kolom function masih kosong dan pada value berisikan huruf dan angka tidak beraturan. disinilah letak pergantian pswordnya.
6. pada kolom function klik pada anak panah yg ada dan pilih "MD5" sendangkan pada kolom value yg tadinya berisi angka dan huruf tidak beraturan (21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3) silahkan ganti dengan tulisan admin (untuk pasword login ke aplikasi senayan).
7. langkah terakhir klik tulisan "go" di bawah tabel yang telah di edit.
8. beres tnggal login dengan pasword baru sesuai yang anda tulis pada kolom value tadi....

selamat mencoba....semoga kesuksesan hadir untuk kita semua......amin....


Mau atikel lainnya?? klik disini
Artikel Perpustakaan

Selasa, 11 September 2012

UANG ADALAH RAJA??



Banyak orang menganggap Uang adalah segala-galanya kalau ada uang kita semua bisa membeli apa saja yang kita mau. Bahkan ada pepatah mengatakan uang adalah raja megapa bisa dikatakan demikian?? Kalo saya menafsirkan bahwa dijaman sekarang ini tanpa adanya uang kita tidak bisa mendapatkan apa – apa (maksudnya barang yang biasanya dijual pedagang hanya bisa kita dapatkan dengan adanya uang. Dan sebaliknya apabila kita mempunyai uang kita akan bisa mendapatkan segala uang kita mau, barang berharga, intan, berlian, baju, rumah,atau bahkan keperawanan seorang  gadis di jaman sekarang inipun bisa di beli dengan uang.
Orang berlomba-lomba untuk dapat mendapatkan uang, bahkan demi uang mau mengorbankan hal yang tidak sepantasnya di lakukan. Demi gengsi untuk membeli baju rela mencuri uang teman, demi di anggap baik sama pacar mau ngerampok buat blin hp si dia, demi mendapatkan mobil biar keren berangkat kerja rela korupsi di kantor, demi sebuah heroin, ganja dan teman temannya rela membunuh keluarga biar bisa jual rumah untuk mendapatka fly n fun (kata orang).
Apakah anda seperti hal di atas demi uang dan dunia??saya yakin anda tidak termasuk orang yang seperti itu karena hal tersebut sangat tidak terpuji dan bukan hal yang akan buat kalian semua bahagia, dan menjadi orang yang sempurna. Tapi akan jadi orang yang sangat terpuruk dan menderita bahkan orang yang paling merugi di dunia ini.
Uang secara nafsu belaka memang benar bisa dikatakan, Uang adalah raja bahkan mungkin orang berfikir di zaman sekarang tanpa uang kita tak akan bisa hidup. Salah jika anda juga berfikir demikian. Coba anda fikir dengan baik dan renungkanlah. Apakah kebahagiaan, kesehatan, keluarga, bapak, ibu, iman, dan nyawa bisa di beli dengan uang?? Tentunya anda memiliki jawaban yang lebih tepat.
Dengan melihat sedikit coretan diatas mungkin kebanyakan orang menganggap demikian, tapi jika kita syukuri yang ada, mencari dengan cara yang halal, mau saling berbagi dengan orang yang membutuhkan. insyaAllah walau uang kita sedikit tetapi cukup. Kebahagiaan akan kita rasakan, kenikmatan hidup di dunia akan lebih bermakna dan tentunya InsyaAllah kita termasuk menjadi orang yang beruntung di dunia dan di alkhirat.

Automasi Perpustakaan



            Banyak orang tahu akan perpustakaan, banyak orang paham akan perpustakaan, banyak orang bilang sudah memanfaatkan perpustakaan (dulu waktu sekolah), banyak yang bilang buat apa datang  ke perpustakaan, Bahkan ada mahasiswa perpusakaan aja belum pernah masuk ke perpustakaan tapi bilang saya saya calon pustakawan. Sungguh sungguh miris membacanya. Tapi menurut begitulah realita yang ada, bahkan perpustakaan tidak jarang hanya di jadikan sebagai tempat membaca Koran gratis (bagi beberapa orang).
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab, buku. Kemudian di beri awalan per- dan akhiran –an sehingga menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti 1. kumpulan buku-buku bacaan. 2. Bibliotek, dan 3. Buku-buku kesusasteraan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia; 2005:912). Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, “Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual” (1991:3).
Automasi perpustakaan terdiri dari dua suku kata yaitu automasi dan perpustakaan. Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “otomasi juga di sebut otomatis adalah secara otomat atau bekerja sendiri.; dengan sendirinya”. Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, “Automasi perpustakaan adalah salah satu aspek pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan pengatalogan hingga ke jasa pelayanan informasi bagi pembaca. Atau sering juga disebut dengan istilah komputerisasi perpustakaan” (1995: 96). Sedangkan dalam tulisannya tentang otomasi perpustakaan Harmawan, menjelaskan “Sistem Otomasi Perpustakaan atau Library Automation System adalah software yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk mengotomasikan kegiatan perpustakaan” (2008:1).
Namun secara singkat otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan media teknologi informasi (komputer) dalam kegiatan perpustakaan dengan bantuan software automasi pengolah basis data perpustakaan. Adapun contoh software automasi perpustakaan sekarang banyak yang gratis. Dapat anda download di sini
ingin melihat artikel lainnya di
http://khasanboement.wordpress.com



Senin, 20 Februari 2012

PERAN TATA RUANG DALAM PENGATURAN RUANG PERPUSTAKAAN LEMBAGA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN


 PERAN TATA RUANG DALAM PENGATURAN RUANG PERPUSTAKAAN LEMBAGA UNTUK  MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar belakang
Perpustakaan sesuai dengan fungsinya merupakan pusat informasi yang sangat berpengaruh bagi peningkatan kualitas pendidikan sumber daya manusia di lingkungan sekitar. Perpustakaan merupakan salah satu badan pemerintah yang mendukung tingkat pendidikan dan sebagai salah satu lembaga informasi yang di gnakan sebagai tempat menggali potensi diri melalui membaca dan sarana rekreasi.  Perpustakaan mengoptimalkan layanan pada empat hal yaitu, sarana kegiatan pembelajaran, sarana informasi, sarana penelitian, dan sarana rekreasi.
Namun ke empat layanan itu tidak akan dapat berjalan dengan baik jika penataan ruangan tidak bersih, indah, aman, dan nyaman. Karena ruangan yang tidak nyaman akan membuat para pemustaka bisa bosan untuk dan enggan untuk berada di dalam ruang perpustakaan. Keadaan ruangan yang kotor juga bisa mengakibatkan rasa malas untuk masuk ruangan apalagi untuk membaca buku yang jelas – jelas butuh akan ketenangan kenyamanan dan konsentrasi dari pemustaka.
Untuk itu kegiatan penataan ruang perpustakaan sangatlah penting untuk di lakukan. Salah satu untuk membuat ruangan manjadi bersih, indah, tertata rapi, aman dan terasa nyaman. Selain itu dengan ruangan yang aman dan nyaman tentunya akan meningkatkan kwalitas layanan perpustakaan dan para pemustaka akan betah dan mau berkunjung lagi ke perpustakaan. Seperti halnya supermarket lebih aman, dan nyaman lebih banyak peminatnya dari pada pasar tradisional yang bau akan sayuran dan daging yang tidak di paket dengan indah. Walau harganya lebih mahal tetapi dengan polesan penataan yang bagus dan berkwalitas super market modern lebih diminati public. Untuk itu perpustakaan lembaga yang berisi orang orang cerdas, dan berpendidikan juga harus di lakukan penataan ruangan yang serius agar kwalitas layanannya semakin baik,. Dan di harapakan pula statistic penggunanya juga akan anik serta tingkat SDMnya pula.
1.2.            Rumusan Masalah
Makalah kami ini yang berjudul “Peran Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang Perpustakaan Lembaga Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan”  mempunyai beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.      Apa itu Tata ruang perpustakaan lembaga?
2.      Apa saja yang di butuhkan dalam Tata Ruang Perpustakaan?
3.      Bagaimana peran tata ruang dalam pengaturan ruang perpustakaan lembaga untuk  meningkatkan kwalitas layanan?

1.3.            Tujuan
Di dalam pembuatan makalah saya ini mempunyai beberapa tujuan,  adapun tujuan dari makalah saya yang berjudul “Peran Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang Perpustakaan Lembaga Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan” adalah sebagai berikut:
1.      Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan.
2.      Untuk mengetahui maksud dari tata ruang perpustakaan lembaga.
3.      Untuk mencari tahu  hal yang di butuhkan dalam tataruang perpustakaan.
4.      Untuk mengetahui peran tata ruang dalam pengaturan ruang perpustakaan lembaga untuk  meningkatkan kwalitas layanan.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.   Perpustakaan
Perpustakaan adalah merupakan hal yang penting untuk diadakan dan di perhatikan secara khusus karena melihat fungsi dan isinya. Namun untuk memperkuat teori tentang perpustakaan ada bebrapa pakar yang mendefinisikan perpustakaan. Salah satunya menurut sulistyo basuki yang mendefinisikan bahwa,
“Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ). “
Sedangkan menurut UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa
“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. ( pasal 1 ayat 1 UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan )”
Namun lain lagi untuk perpustakaan khusus seperti perpustakaan lembaga, karena dalam UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan pasal 1 ayat 7 juga telah di jelas kan bahwa,
“Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan, keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain. ( pasal 1 ayat 7 UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan )”
Dari segitu banyak teori akan perpustakaan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan lembaga adalah sebuah institusi / organisasi perpustakaan yang memberikan pelayanan dan bertugas untuk melayani pemustaka di kalangan lembaga serta yang bertanggung jawab atas kegiatannya adalah pimpinan lembaga.
2.2.      Tata Ruang
Banyak pakar juga mengatikan tata ruang yang memang terdiri dari dua suku kata namun penulis hanya sekilas untuk melihat definisi ini, kare memang sudang jelas dalam UU kita yang menjelaskan bahwa,
Tata berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan “Ruang adalah suatu wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, ruang udara sebagai suatu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidup.”(UU No. 24 Th.1992).
Jadi menurut kesimpulan penulis, tata ruang adalah segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di bua dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan.
2.3       Layanan & kualitas
Seperti ilmu lain banyak ahli yang mendefinisikan arti layanan. Namun penulis merujuk pada pengertian menurut A.B. Susanto & Himawan Wijanarko yang mendefinisikan bahwa,
“Layanan merupakan pengantar bagi aliran nilai tambah yang akan disampaikan kepada pelanggan, sampai nilai tambah itu dapat memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen. (A.B. Susanto & Himawan Wijanarko)”
Sedangkan menurut Eko Suhartanto tentang layanan telah di jelaskan  bahwa,
“Layanan merupakan visualisasi dan perwujudan dari peluang yang memungkinkan apa yang kita rasakan sebagai peluang bisa turut dinimati orang lain. (Eko Suhartanto).”
Begitu juga dengan kwalitas, yang telah di definikan menjadisesuatu hal yang lebih luas yaitu,,
“kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang dikemukakan Davis menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan produk yang berkualitas. (Davis dalam Yamit; 2004 : 8 ).”
Sedangkan menurut “Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:10) menjelaskan bahwa kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.”







BAB III
PEMBAHASAN
3.1.            Pengertian
 Tata berarti pengaturan, penyusunan. Sedangkan Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.
Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan adalah arti dari tata ruang. Sedangkan Tataruang Perpustakaan Lembaga adalah usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan lembaga dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan.
Sedangkan kualitas layanan dilihat dari peran tata ruang perpustakaan lembaga adalah tingkat kondisi ruangan perpustakaan untuk mendukung kegiatan jasa perpustakaan lembaga untuk memenuhi atau melebihi yang di harapkan publik.
3.2.             Hal Yang Di Butuhkan Dalam Kegiatan Tata Ruang Perpustakaan Lembaga
Dalam melakukan tata ruang perpustakaan banyak hal yang di butuhkan, agar dalam melakukan tata ruang dapat tertata dengan baik dan sempurna. Sebelum melakukan tata ruang perpustakaan perlu kita ketahui bersama bahwa penataan ruangan adalah hal yang mutlak perlu di lakukan oleh pustakawan agar ruang kerja dan ruang layanan perpustakaan dapat tercipta suasana yang rapi, bersih, indah dan nyaman, serta dapat meningkatkan kwalitas dari jasa layanan yang kita sediakan. Sehingga dengan kenyamanan dari ruangan perpustakaan dapat memberi efek kepada para pemakai perpustakaan agar merasa betah dan mau datang lagi ke perpustakaan.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tata ruang perpustakaan adalah seperti di bawah ini:
a.                   Letak Ruangan
Sebelum melakukan panataan ruangan dengan tentu di perhatikan dahulu letak ruang perpustakaa lembaga. Karena letak ruangan perpustakaan harus stratis dan mudah di jangkau oleh para pegawi lembaga. Apalagi perpustakaan lembaga melayani orang – orang penting yang punya banyak kesibukan. Untuk itu letak ruangan harus pada jalur lalulintas kegiatan lembaga yang strategis, bukan terletak di belakang samping gudang/toilet.
Berikut rancangan letak ruangan Perpustakaan yang strategis untuk di dirikannya ruang perpustakaan lembaga:








 













b.                  Bentuk Ruang
Sebelum menata ruangan perlu di ketahui bahwa bentuk ruang yang paling efektif adalah ruangan yang berbentuk bujur sangkar. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena ruang berbentuk bujur sangkar, merupakan ruang yang paling  mudah dan fleksibel dalam pengaturan perabot apalagi bila rak buku yang dimiliki banyak dan lalu lintas pengunjung yang ramai. Selain itu bentuk ini juga paling mudah dan baik untuk pengaturan penerangan, karena bentuknya yang tidak tertutup tembok.
Untuk itu ruang perpustakaan pada lembaga yang saya rancang ini juga berbentuk bujur sangkar. Dan bisa di lihat pada gambar letak ruangan dan bentuk ruangan dari masing – masing ruangan yang ada di lembaga.
c.          Tata Ruang
Merencanakan tata ruang harus di dasari dengan hubungan antar ruang yang dipandang dari segi efisiensi, alur kerja, mutu layanan, keamanan dan pengawasan. Penempatan perabotan perpustakaan diletakkan sesuai dengan fungsi dan berdasarkan pembagian ruang diperpustakaan sebagai contoh :
-        lobi lemari penitipan barang, papan pengumuman dan pameran, kursi tamu, meja dan kursi petugas
-        ruang peminjaman meja dan kursi sirkulasi, kereta buku, lemari arsip, laci-laci kartu pengguna, jika sudah otomosi maka computer , bacode reader dan kursi petugas.
-        ruang koleksi buku rak buku baik dari satu sisi atau dua sisi, kereta buku, tangga beroda
-        ruang baca meja kursi baca kelompok, perorangan ( studi karel) dan meja kamus
-        ruang administrasi meja kursi petugas, lemari arsip, mesin ketik, komputer, telpon, kereta buku, lemari buku dsb.
Pada perpustakaan lembaga kali ini saya sebagai penulis akan membuat tata ruang perpustakaan lembaga agar kualitas layanan dapat meningkat. Adapun denah tataruang yang sekiranya dapat meningkatkan layanan perpustakan dapat di lihat pada gambar di bawah ini:


Rounded Rectangle: Meja sirkulasiText Box: Meja kerja pustakawanText Box: Rak            bukuText Box: Rak         bukuText Box: Rak buku
 















d.       Penerangan, Ventilasi, Perabot Serta Pengamanan
Untuk penerangan pada ruang perpustakaan lembaga ini butuh sekitar 6 lampu, dan tidak menggunakan ventilasi untuk penyejuk ruangan tetapi menggunakan AC, selain itu perabot juga di adakan dengan perabotan yang nyaman dan berkulitas agar kualitas pelayanan juga akan lebih bagus. Namun untuk standar perpustakaan biasa bisa menggunakan hal sebagai berikut:
a)      penerangan
Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari langsungserta memilih jenis yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan, misalnya :
-        lampu pijar : memberikan cahaya setempat
-        lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang merata
-        lampu sorot ; memberi cahaya yang terfokus pada obyek tertentu
b)      Ventilasi
Ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan karena selain untuk kenyamanan petugas dan pengguna ventilasi juga diperlukan untuk bahan pustaka. Ada 2 macam sistem ventilasi :
o       Ventilasi pasif .
o       Ventilasi aktif
c)         Perabot
Perabot disini adalah kursi dan meja baca pemustaka. Karena perpustakaan lembaga berisi SDM yang kelas menengah keatas, dan sudah biasa di manjakan dengan fasilitas rumah mereka, perpustakaanya juga harus di sesuaikan dengan tipe SDM yang ada. Untuk meja baca sebaiknya gunakan meja baca yang simple namun santai dan tidak terlalu formal sepaerti perpustakaan pada umumnya. Sedangkan untuk kursi pemustaka carilah kursi kerja berputar yang berroda, agar pemakai di manjakan dengan kenyamanannya, sehingga para pemustaka akan sangat nyaman dan merasa santai saat membaca di perpustakaan.
d)         Pengamanan
Untuk menjaga keamanan perpustakaan perlu antisipasi bila terjadi sesuatu seperti kebakaran, bencana alam, hama dll.
-        Kebakaran Penempatan jalam darurat kearah luar pada tempat-tempat strategis yang mudah dicapai Pemilihan bahan bangunan yang tidak mudah terbakar Penyediakan alat-alat pemadam kebakaran Alat pendeteksi kebakaran ( alarm sistem)
-        Gempa bumi, angin topan, air hujan, banjir dan petir Perencanaan ketinggian permukaan lantai dasar lebih tinggi dari pada tanah disekitar bangunan Sistem drainasi pembuangan air hujan jangan menimbulkan genangan pada halaman perpustakaan Perencanaan bangunan tahan gempa Memasang system penangkal petir terutama pada bangunan bertingkat
-        Hama Pemilihan bangunan yang tahan hama Mengurangi celah-celah kecil pada bangunan yang dapat dijadikan rumah tikus Memberikan suntikan anti rayap disekeliling bangunan
-        Pencurian bahan pustaka Sistem perencanaan satu pintu keluar masuk Peletakan lubang/jendela untuk ventilasi dilakukan pada tempat yang sullit dijangkau
e.       Penggunaan Rambu-Rambu
Rambu-rambu dalam perpustakaan selain untuk memperindah ruangan juga membantu pengguna menemukan dan memanfaatkan koleksi dan fasilitas perpustakaan secara maksimal. Rambu-rambu dibuat dalam bentuk tulisan, simbol ataupun gambar. Contoh rambu di dalam perpustakaan seperti simbol atau tulisan “ meja informasi”, “ Penitipan Barang “, ‘ Harap Tenang” atau “Dilarang merokok”. Dalam mendesain rambu di perpustakaan perlu memperhatikan huruf, hendaknya huruf yang sederhana mudah dibaca dari jauh dengan ukuran yang proposional. Kata-kata yang digunakan juga harus yang singkat lugas, informasi secukupnya dan konsisten. Di dalam penempatan ramburambu perpustakaan biasanya menggunakan metode digantung diplafon diatara rak, ditempel didinding atau perabot, ditempatkan berdiri diatas lantai atau perabot perpustakaan.
Untuk lebih meningkatkan layanan kenyamanan dan keindahan perpustakaaan lembaga alangkah baiknya rambu rambu ini di buatkan dengan ukuran dan kaligrafi dan di bingkai dengan indah sehingga akan menambah kecantikan pandangan dan membuat nyaman jika di baca.
3.3.            Peran Tata Ruang Dalam Pengaturan Ruang Perpustakaan Lembaga Untuk  Meningkatkan Kwalitas Layanan
Setelah kita lihat hal yang perlu di perhatika dan ruang lingkup dari tata ruang perpustakaan, khususnya untuk perpustakaan lembaga maka dapat kami simpulkan bahwaq peran tata ruang perpustakaan untuk meningkatkan jasa layanan perpustakaan sangatlah berperan. Coba anda bayangkan jika rumah anda indah bersih dan tertata rapi bagi man pendapat saudara?? Tentu akan betah dan nyaman tinggal di rumah. Begitu pula dengan perpustakaan apabila tata ruangannya indah maka pemakai akan menikmati layanan ruangan yang nyaman indah dan membuat betah untuk berlama lama berada di perpustakaan.
Dari situ juga terlihat bahwa layana perpustakaan yang paling utama di nikmati adalah jasa penataan ruangan dan suasana ruangan. Karena pemakai sebelum menikmati layanan iniformasi dan yang lainnya pertama yang di suguhkan adalah letak ruangannya. Dari pintu masuk, layanan, sampai keluar pemakai akan selalu menikmati jasa tata ruang.
Maka dari itu dapat di rincikan peran tata ruang dalam meningkatkan jasa layanan perpustakaan lembaga khususnya pengaturan ruangannya adalah sebagai berikut:
1.      Memberi kesan nyaman saat masuk dan akan menggunakan layanan lain di perpustakaan saat memasuki perpustakaan.
2.      Pemustaka akan merasa betah dengan keindahan dan kerapian penataan ruangan, sehingga memudahkan pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang akan di manfaaatkan pada rak buku.
3.      Mendukung kemudahan dalam pencarian bahan pustaka dena penataan rak yang tapat dan sistematik.
4.      Mempermudah pemustaka menggunakan layanan OPAC karena penataanya berada di paling depan.
5.      Dengan penataan penerangan yang baik akan meningkatkan layanan membaca di tempat karena terangnya ruangan.
6.      Dengan penataan AC / penyejuk lainnya dapat menyihir pemustaka untuk tetap diam dan membaca di perpustakaan.
7.      Peran yang paling utama dati penataan ruangan adalah membuat semua layanan yang ada/ di sediankan di perpustakaan ikut meningkat karena kualitas penataan ruangan yang baik akan membawa manfaat yang baik pula untuk kegiatan lainnya. Seperti : meningkatkan kenyaman pengunjung dan menarik minat pengunjung datang, meningkatkan kinerja para pegawainya sehingga akan meningkatkan output layana perpustakaan.


BAB IV
PENUTUP
1.  Kesimpulan
Tata ruang adalah Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan. Sedangkan Tataruang Perpustakaan Lembaga adalah usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan lembaga dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan. Jadi kualitas layanan dilihat dari peran tata ruang perpustakaan lembaga adalah tingkat kondisi ruangan perpustakaan untuk mendukung kegiatan jasa perpustakaan lembaga untuk memenuhi atau melebihi yang di harapkan publik.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tata ruang perpustakaan adalah: 1. Letak Ruangan,; 2. Bentuk Ruang,; 3. Tata Ruang,; 4. Penerangan, Ventilasi, Perabot Serta Pengamanan,; 5. Penggunaan Rambu-Rambu. Dengan adanya penataan semua hal ini maka akan meningkatkan kualitas dari layana perpustakaan. Karana ruang adalah unsure utama dari terbentuknya sebuah perpustakaan. Tanpa danya ruangan maka perpustakaan tidak akan dapat terwujud.
Begitu juga peran tata ruanga denga pengaturan ruangannya dalam neningkatkan kualitas layana perpustakaan lembaga sangat berperan karena denga penataan yang baik dapat membuat semua layanan yang ada/ di sediankan di perpustakaan ikut meningkat karena kualitas penataan ruangan yang baik akan membawa manfaat yang baik pula untuk kegiatan lainnya. Seperti : meningkatkan kenyaman pengunjung dan menarik minat pengunjung datang, meningkatkan kinerja para pegawainya sehingga akan meningkatkan output layana perpustakaan.
2.  Saran
 Untuk itu para pustakawan khususnya yang bekerja di perpustakaan lembaga sebaiknya perhatika pula tata ruangnya, karena tata ruang yang baik juga akan memberikan efek pada yang baik pada kuaitas layana perpustakaan. Jangan menyepelekan tata ruang karena sega susuatunya apabila tidak di tata maka tidak akan berjalan sesuai denga harapan. Apapun itu.


DAFTAR PUSTAKA
Diklat Pengelola Perpustakaan MTs. Depag Prov. Jatim Surabaya, 1-10 November 2006 & telah diterbitkan pada Mimbar Pustaka Jatim No 01/Th.I/Januari-Maret 2007. Edited by Alif.
Perpustakaan dan masyarakat. Sutarno NS. Ed. Rev. .-- Jakarta: Sagung seto, 2006.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Undang – undang republic Indonesia nomor 23 tahun 2007. - - tentang Perpustakaan.